Sabtu, 04 Juni 2011

soal UKK B. Indonesia VII


I. Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang benar ! 
1. Tuhanku
     Dalam termangu
    Aku masih menyebut nama-Mu
   Sikap penyair dalam penggalan puisi di atas adalah …
   a. kecewa                                         b. khusyuk                                          c. berontak                         d. sedih
2. “Entah telah berapa kali aku baca surat Estu ini,” kata Wawan sambil tetap memegang secarik
     kertas warna merah jambu. Ia tak mengira jika harus begini akhir persahabatannya dengan Estu.
    Pada kutipan di atas, sudut pandang pengarang sebagai….
a.       orang pertama pelaku utama
b.      orang pertama
c.       orang pertama serba tahu
d.      orang ketiga
3. "Kamu, siswa baru, rupanya pintar, ya?" ejek Indah, ketua kelas. Begitu pula teman-teman yang
    lainnya mengejek Dita sebagai penyontek ulung. "Aku tidak menyontek, sungguh! Aku mengerjakan   
    sendiri!" Sanggah Dita sembari menekan rasa takut. "Bohong! Buktinya, waktu kamu duduk di
    belakang itu hasil ulanganmu jelek!" bentak Indah, "Ta ...Tapi.aku tidak rnenyontek," kata Dita
    hampir menangis. "Sudahlah mana ada pencuri mau mengaku atas perbuatannya,"sela Bambang
    dengan nada mengejek.
           "Begini saja,kalau kamu memang betul-betul tidak menyontek, nanti kalau ada ulangan lagi,
    kamu harus duduk di kursi paling belakang sana itu, dan buktikan bahwa kamu pun bisa memperoleh
    nilai sembilan tanpa Melati!" ujar Indah memberi keputusan.
    Konflik dalam kutipan cerita tersebut adalah ...
    a. Indah dituduh menyontek ketika ulangan berlangsung
    b. Bambang merasa jengkel dengan sikap Indah terhadap Dita
    c. Banyak siswa menuduh Dita menyontek saat ulangan
    d. Melati memberikan bantuan kepada Dita pada waktu ulangan
4. Karangan bunga
    Tiga anak kecil
    Dalam langkah malu-malu
    Datang ke salemba
    Sore itu
    ….
    Pencitraan yang terdapat dalam penggalan puisi “karangan Bunga” di atas adalah …
    a. pendengaran                            b. penglihatan                   c. perasaan                         d. penciuman
5. Rembulan
    Rembulan
    Kau berjalan di atas bumi pertiwi
    Dengan sinar keagungan
    Walau sesaat kita bertemu
    Di malam hari
   Larik bermajas untuk melengkapi puisi tersebut adalah
   ...
   a. Dia bermanfaat sekali
   b. Rembulan menyinari bumi
   c. Cahayanya bersinar terang
   d. Engkau tersenyum padaku
6. …..
    Api unggun menyala di hadapan
    Hari itu tak dapat kami ucapkan
    Bulan genddut tersenyum malu
    Nyiur kelapa melenggok-lenggok kiri dan kanan
    Judul yang sesuai dengan puisi di atas adalah …
    a. Keindahan malam   b. Keindahan petang                      c. Keindahan senja               d. Keindahan pagi
7. Kapal laut
    Lihatlah sebuah titik
    Ditengah laut nan jauh
    Titik itu terus menggelinding
    Kuat tiada ...
    Walau dilerjang ombak diterpa angin
    Kata yang tepat untuk melengkapi kutipan puisi tersebut agar berima sama dengan baris sebelumnya
    adalah ...
    a. gentar                                          b. berkelit                                           c. menjauh                         d. bergeming    
8.            Ibu
    Kau tempatku mengadu
    Memadu duka
    Namun, hanya sekejap
    Kau pergi jauh
    Remuk tinggalkan kenangan
    Setelah mendengar puisi tersebut, sebagai refleksi diri, kamu akan merasakan bahwa …
a.       Jasa ibu akan selalu menjadi kenangan bagi sang anak
b.      Anak adalah damabaan seorang ibu
c.       Anak dan ibu selalu berduka
d.      Ibu selalu meninggal dunia lebih dahulu
9. Bunga di tepi jalan
    Menarapung debu kendaraan
    Tumbuh di luar karang
    Mati tidak berdekap
    Tema kutipan puisi tersebut adalah ...
    a. kesenangan                               b. keharuan                        c. kesengsaraan                                d. kemiskinan
10. Pak Gunarso tertegun, Farida terkejut, begitu juga Hindun, Tuti, dan yang lain-lainnya. “kenapa kau
      pindah duduk di belakang kalau matamu rusak?” tanya Pak Gun lagi. “Farida telah mengusirnya,
      Pak,”sahut Anto ikut bersimpati kepada Aminah. Pak Gunarso menghampiri Farida. “kenapa kau
      lakukan itu, Farida ?” tanya Pak Guru.”kamu iri kepada Aminah? Kalau iri, bukan begitu caranya.
      Kau harus dapat bersaing dengan sehat. Tingkatkan belajarmu agar dapat menyamai prestasi   
      Aminah.” Farida hanya merunduk saja. Akhirnya, Aminah pindah lagi duduknya ke depan dan
      Farida kembali ke tempatnya semula….(“Aku Tidak Menyontek”)
      Farida dalam penggalan cerpen di atas mempunyai watak…

Tidak ada komentar: