Kamis, 21 Oktober 2010

CEWEK CABLAK

Kalau cowok ngomongnya kenceng, ketawa ngakak atau pecicilan, mungkin dianggap lumrah kali ya. Tapi kalau hal itu dilakukan cewek, oke nggak sih?

Cewek gaul kadang diidentikkan ama mereka yang suka nyerocos, ceplos-ceplos, slebor dan cablak. Sukanya nyap-nyap, ngomongnya kenceng dan kadang malah latah. Bahkan sebagian lagi suka pecicilan, suka iseng dan ngomongnya nggak terkontrol. Apa aja bisa jadi bahan obrolan atawa guyonan. Hal-hal kecil aja bisa dibesar-besarkan. Pokoknya cewek cablak biasanya serba
open, nggak tahan buat diam sebentar aja.
Kalo di kalangan seleb, kamu pastinya tahu dong gayanya Mpok Ulfa Dwiyanti. Nah, model presenter kayak gitu biasanya cenderung laris manis dan disukai banyak kalangan. Ada juga Mpok Atik yang dengan latahnya sukses bikin orang sebagian orang terpingkal-pingkal.
Atau kamu suka Indy Barends yang kadang gokil abis?
Nah, dengan ‘kelebihannya’ nyablak, terbukti mereka sukses menekuni kariernya sebagai komedian atau presenter. Malah ‘keahlian’ itu dieksploitasi abis demi duit.
Mmm, gimana tanggapan kamu soal gaya mereka? Wajar nggak sih cewek suka cablak? Ratna, cewek berkerudung yang kalem ini mengaku biasa aja.
“Yah, karakter orang kan beda-beda. Mungkin emang udah dari sononya mereka
punya sifat kayak gitu. Nggak masalah sih asal ngomongnya tetep terkontrol,” paparnya. Kalau sekadar nonton aksi mereka, misal saat jadi presenter, suka aja. Eh, kalo punya sifat kayak gitu mau nggak?
“Yah, gimana ya, kalau sudah ditakdirkan Allah, ya mau aja sih, mungkin biar tambah supel dalam bergaul.” imbuh cewek berkerudung ini.
Pipin yang karyawan swasta lain lagi. Cewek ini nggak terlalu suka ngelihat gaya cewek yang suka pecicilan. “Apalagi kalau suka ngakak atau cablak, kayaknya
kurang sopan buat cewek,” katanya.
Menurutnya, gaul nggak perlu kudu banyak bicara. “Pembawaan kita secara keseluruhan itulah yang membuat kita pandai gaul apa nggak, nggak tergantung kemampuan nyap-nyap kok,” ujarnya berteori.
Oke deh, mungkin memang ada yang suka ada yang enggak ama gaya cablak. Itu dari kalangan cewek sendiri. Bagaimana gaya cewek cablak di mata cowok? Sahid, cowok jomblo yang tinggal di Bogor ini punya komentar tersendiri.
“Lihat-lihat situasilah. Kalau dalam momen tertentu menuntut untuk itu, ya sah-sah aja. Asal jangan kelewat batas aja,” paparnya. Misal kalau untuk menjadi presenter, tambah Sahid, nggak salah dong kalo harus bisa nyerocos karena itu tuntutan profesi. “Yang penting bisa dipertanggungjawabkan aja omongannya, jangan asbun atau menyinggung pihak lain,” katanya
bijak. Meski begitu, kalo memilih cewek, Sahid mengaku nggak mau yang cablak abis. “Kayaknya mendingan pilih yang lemah lembut deh, nggak pendiam banget tapi kalo ngomong kalem,” ujarnya.
Hal itu diamini Zaenal, teman sejawat Sahid, “Iya, gue juga nggak mau cewek yang suka nyerocos. Saya lebih demen ama yang kalem-kalem aja,” imbuh Zaenal.
Menurutnya, bisa rugi punya cewek cablak. “Kayaknya ntar nggak bisa nyimpen rahasia deh, semua diomongin,” tuturnya.

Menjaga Lisan
Emang sih, orang cerewet, banyak ngomong dan ceplas-ceplos nggak dilarang. Apalagi kalo udah dari sononya diciptakan sebagai cewek yang memang memiliki kelebihan dari sisi lisan. Maksudnya, pandai bicara apa aja gitu loh. Sebab ada juga kan mereka yang ditakdirkan pendiam dan nggak suka ngomong.
Cuma, sebagai muslimah, tentunya ada rambu-rambunya dong ketika kita berbicara. Sekalipun dalam rangka gaul atau becanda, tetap tutur kata kita kudu dijaga. Maklum, setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita kelak dimintai pertanggungjawaban. Apalagi, kita diperintahkan untuk merendahkan suara alias nggak cerawak (ini bahasa Jawa-nya gitu lho). Firman Allah Swt. (yang artinya): “Sederhanakanlah dalam berjalan kamu, dan rendahkanlah suara kamu; seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS Lukman [31]: 19)
Coba, apa mau kita disamaratakan dengan keledai hanya karena tata cara bertutur kata kita yang kenceng?
Merendahkan suara, berarti bertutur kata yang baik, lemah lembut dan tidak cablak. Lagipula, kita diuntut untuk bertutur kata yang baik dan benar. Jangan sampai karena latah, kita
ikut-ikutan ngomong jorok. Atau karena cablak, kita ternyata telah menghina temen kita atau orang lain. Ingat firman Allah Swt. (yang artinya): “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka.” (QS al-Isra' [17]: 53)
Nah, kalo kita nggak bisa berkata baik, maka mendingan diam. Rasulullah saw. memberi tuntunan bagaimana hendaknya kita menjaga lisan. Beliau bersabda: “Barangsiapa yang beriman (percaya) pada Allah dan hari akhirat maka jika ia menyaksikan satu perkara maka hendaklah berkatalah  yang baik atau diam.” (HR Muslim)
Jelas kan, kebiasaan cablak itu nggak dicontohkan Rasulullah Saw. Dalam berkata baik pun musti merendahkan suara, semisal ketika zikir, menyampaikan dakwah, dll. Mungkin kamu juga sering denger peribahasa yang mengatakan diam adalah emas. Itu menandakan diam itu ada kalanya sangat berharga nilainya dibanding berbicara. Tentu diamnya dalam konteks yang bener. Misal mendingan diam saat diri sedang emosi karena kalo ngeluarin kata-kata, mungkin yang keluar sumpah serapah. Atau mendingan diam saat berada di forum canda yang udah kelewatan.
Sebaliknya, kalo ngelihat kemaksiatan, ya bukan saatnya buat berdiam diri. Kalo bisa mengingatkan dengan lisan, itu sangat terpuji dibanding diam. So, nggak usah ikut-ikutan gaya cablak biar dianggap gaul deh. Jadi diri sendiri aja.
Nah, lantas gimana dengan mereka yang udah ‘dari sononya’ suka ceplas-seplos? Nggak masalah sih, asal tetep jaga lidah. Intinya kontrol tuh cara bertutur kata, jangan asal bunyi. Oke? [kholidah]


----//BOX

Memelihara Lisan
Cewek ceriwis emang pada faktanya lebih mudah bergaul dibanding mereka yang pendiam. Makanya, sah-sah aja memanfaatkan kelebihan lisan itu buat modal berteman. Tapi inget, tetep jaga lisan. Jangan sampai kelewatan dalam bertutur kata. Untuk itu, ingat-ingat kiat kita supaya nggak terjerumus dalam label cewek cablak:
1.Jaga imej alias jaim. Iya dong, sebagai muslimah kita adalah representasi dari ajaran Islam yang kita anut. Jangan sampai masyarakat berpikiran ‘muslimah kok gitu ya, ngomongnya asal.’ Imej yang baik akan berpengaruh baik pula pada penerimaan masyarakat terhadap ajaran Islam itu sendiri. Pastinya kita mau kan semua orang back to Islam secara kaffah.
2.Berpikir sebelum bicara. Sesuai kaidah amal, pola pikir menempati posisi yang penting. Nah, biar nggak asbun dan asjep (asal jeplak maksudnya), berpikirlah sejenak sebelum melontarkan ucapan. Kebiasaan latah jangan dipelihara.
3.Kontrol pergaulan. Jangan sering-sering bergaul ama sesama cewek cablak, bisa-bisa kita kebawa-bawa. Kalaupun bergaul dengan mereka, jangan malah ikut-ikutan supaya dianggap supel. Kalo bisa sih kita justru mengingatkan agar temen kita yang cablak itu
merendahkan suaranya. Setuju kan?
4.Bertutur kata lemah lembut. Biasakan berkata dengan lemah lembut, tidak dengan nada tinggi atau suara keras. Dengan membiasakan diri, insya Allah tutur kata akan semakin terkontrol dengan baik. Sebagaimana cewek pendiam, dengan membiasakan diri untuk berbicara, pada saat tertentu bisa juga kok kalo disuruh bicara di hadapan orang: pidato, ceramah, diskusi dan sejenisnya. Semua itu sejatinya tergantung kebiasaan.
5.Evaluasi diri. Biasakan muhasabah, termasuk dalam mengeluarkan kata-kata. Apa selama ini kita udah bisa mengubah gaya bicara yang nyap-nyap jadi lebih adem-ayem? Kalo perlu mintalah temen buat mengoreksi kita. Iya dong, kadang kan kita sendiri nggak sadar kalo orang lain ternyata nggak suka atau tersinggung dengan gaya bicara kita. Iya kan? [kholidah]

Minggu, 17 Oktober 2010

Perangkat upacara

Pembacaan Teks Perangkat Upacara 7.1

Untuk materi ini mempunyai 1 Kompetensi Dasar yaitu:
Kompetensi Dasar :

1. Membacakan berbagai teks perangkat upacara dengan intonasi yang tepat

Membaca adalah suatu kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Selain untuk kepentingan sendiri, membaca juga berfungsi untuk orang lain. Kegiatan membaca tidak dapat lepas dari kehidupan, contohnya kita setiap hari mendengar berita di radio,
kita juga sering melihat pembacaan berita di televisi dengan gaya pembacaan yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan dari teks itu sendiri. Cara membaca yang tidak benar akan menimbulkan makna yang berbeda, hasilnya akan terdengar kurang jelas atau tidak dapat dinikmati dengan baik oleh pendengar. Teks resmi atau teks yang dibacakan pada acara resmi memiliki gaya pembacaan yang berbeda. Membaca teks upacara sekolah, sesuai dengan sifatnya yang resmi maka teks harus dibacakan dengan gaya yang terkesan resmi, tegas, jelas, dan khidmat.
Setiap hari Senin, di sekolah-sekolah selalu diadakan upacara bendera. Sekolah-sekolah juga mengadakan upacara peringatan pada hari-hari tertentu, seperti hari Sumpah Pemuda, hari Pendidikan Nasional, hari Pahlawan, hari Kebangkitan Nasional, dan sebagainya. Teksteks yang biasa dibacakan saat upacara sekolah, antara lain: teks Pancasila, teks Pembukaan,
dan teks Undang-Undang Dasar 1945.
Bacalah teks perangkat upacara berikut dengan benar!

Agar kamu dapat membaca teks-teks tersebut dengan benar, perhatikanlah hal-hal di
berikut.

1. Bersikaplah tenang jangan gugup.
2. Ucapkan setiap kata dengan jelas dan benar.
3. Perhatikanlah intonasi kalimat agar terdengar jelas.
4. Sesekali pandanganmu terarah kepada peserta upacara.
5. Berbicaralah dengan keras, tetapi jangan berteriak.
6. Bacalah teks-teks tersebut dengan lancar dan jangan tergesa-gesa.

Sebelum kamu melaksanakan tugas membaca teks tersebut di depan peserta upacara, berlatihlah membaca teks berulang-ulang sampai kamu dapat membaca dengan lancar. Minta tolonglah kepada salah seorang teman atau saudaramu untuk mendengarkan pendapat tentang kelancaran, kecepatan, sikap, intonasi, dan volume suaramu. Jika ada yang salah cara membacamu perbaikilah. Selain teks Pancasila dan UUD 1945, masih ada teks perangkat upacara yang lain, misalnya teks susunan acara upacara, teks ikrar siswa Indonesia, dan teks doa. Teks doa di setiap sekolah berbeda-beda karena setiap sekolah dapat menentukan sendiri teks doa.
Perhatikanlah contoh teks doa di bawah ini!
Untuk melatih cara membaca teks perangkat upacara dengan benar, kamu dapat
menggunakan teks ikrar siswa Indonesia berikut yang biasa digunakan di sekolah-sekolah.

Ikrar Siswa Indonesia
Kami siswa SMP…. (nama sekolah dan alamat) berjanji:

1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
3. berbudi pekerti luhur dan senantiasa menjunjung tinggi nama baik sekolah.
4. hormat dan taat pada orang tua, bapak/ibu guru, karyawan tata usaha, sesama teman, sesama manusia.
5. menaati tata tertib sekolah yang berlaku di SMP….
6. rajin belajar dan senantiasa mengembangkan wawasan keilmuan serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Teks Sumpah Pemuda tidak dibacakan setiap hari Senin, teks tersebut hanya dibacakan setiap tanggal 28 Oktober, pada hari Sumpah Pemuda.

Jumat, 01 Oktober 2010

UNIT KEBAHASAAN

A. Menggunakan kalimat berita positif dan negatif
Kalimat berita adalah kalimat yang menyatakan atau memberitahukan suatu hal. Kalimat berita positif adalah kalimat yang tidak mendapatkan pengingkaran (negasi). Kalimat berita negatif adalah kalimat berita yang mendapat penambahan kata ingkar (negasi )

Kata ingkar : 1. tidak (tak)
2. bukan
3. jangan (digunakan dalam kalimat perintah )
4. belum
Contoh :
1. Zaidan masuk hari ini (positif) 1. Zaidan tidak masuk hari ini (negatif)

Kata “sudah “ diingkarkan dengan kata “belum “
1. Sekolahnya sudah tamat
Sekolahnya belum tamat
Kata ingkar “bukan” ---------------digunakan pada kata benda dan kata bilangan
1. Luas tanahnya bukan 100 meter persegi
2. Harga rumahnya bukan lima juta


B. Imbuhan meN-

me ----------------- me
mem
men
meny
meng
menge

me ------------- me, apabila kata dasarnya yang mengikuti berawal dengan fonem i, l, m, ng, w, y
Contoh : lerai -----Adi sedang melerai pertengkaran temannya

me------------- mem, apabila kata dasarnya yang mengikuti berawal dengan fonem p, b, f, v.
contoh : Buat-----Adikku membuat mainan dari kaleng
me------------- men, apabila kata dasarnya yang mengikuti berawal dengan fonem t, d, c, z, j
contoh ; Tulis------Ahwan sangat lihai dalam menulis puisi
me------------- meny, apabila kata dasarnya yang mengikuti berawal dengan fonem s
contoh : Sapu ----Bibi menyapu halaman belakang yang penuh debu
me------------- meng, apabila kata dasarnya yang mengikuti berawal dengan fonem k, g, kh, h, q
dan vokal
contoh : Uji---Atim menguji lawan tandingnya dalam permainan cerdas cermat nanti malam
me------------- menge, apabila bentuk dasarnya terdiri dari satu suku kata
contoh : Cat ---------Pak tukang sedang mengecat tmbok y

4. Menuliskan buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar

Apa yang dimaksud buku harian ?
Buku harian merupakan catatan pentng atas peristiwa yang kamu alami

A. Bentuk-bentuk buku harian
1. Agenda
Selasa, 22 Agustus 2010
Pukul 04.30 : Sholat subuh berjama’ah dimasjid.
Pukul 05.00 : Menyapu lantai.
Pukul 05.30 : Mandi.
Pukul 06.30 : Sarapan denan ayah dan ibu. Di ujung meja makan ada ayam
goreng yang aku suka.
Pukul 06.45 : Senangnya aku pamitan ! aku berangkat sekolah dengan
riang. Dan kukayuh sepeda kesayanganku menuju ke sekolah
terima kasih Allah !
2. Uraian
Senin, 16 Juli 2010

Hari ini hari pertama aku masuk sekolah. Sekarang aku telah menjadi siswa SMP. Pada minggu pertama aku mengikuti kegiatan sekolah yang berupa Masa Orientasi Sekolah (MOS).
Di ruang orientasi aku duduk bersama teman baru. Ingin rasanya hatiku berkenalan dengannya, saya lihat dia amat baik sehingga aku memberanikan untuk mengenalnya terlebih dahulu
(Puan d artha )
3. Puisi
Jantung ku terasa berdebar
Ketika itu matahari sudah menampakkan sinarnya
Kukayuh sepedaku dengan cepat
Tak sabar kulihat pintu gerbang sekolah
Kusandarkan sepedaku
Dan berlari aku sekencangnya
Kuhampiri pintu kelas
Oh……………..betapa bahagianya aku

B. Model-model buku harian
1. Berdasarkan hasil perenungan atau perasaan
“ tampaknya sedari dulu aku telah mengalami suatu kesalahan yang sangat fatal. Sehingga menyebabkan dirimu sobat terkena marah oleh bapak guru. Maafkanlah aku sobat temanmu yang telah menyakitimu’
2. Berdasarkan hasil pemikiran
Harusnya pemerintah lebih memperhatikan lagi segala apa yang menjadi keluhan masyarakat. Supaya masyarakat lebih terjamin hidupnya.
3. Berdasarkan hasil pengalaman
Oh senangnya kemarin aku out bound di malang. Bisa meluncur dari tali merangkak ditanah dan masih banyak yang lainnya.

Pilihlah atau jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Ungkapan yang lazim digunakan dalam buku harian adalah….
a. Dalam kecelakaan itu, ada sepuluh korban yang tewas
b. Para peserta diharap dating tepat waktu
c. Hari ini nilai ulanganku jelek. Aku malu
d. demikian yang dapat kami sampaikan

2. Wajahku langsung terasa panas. Wah ….aku pasti salah dan disangka kege-eran. Karena terlanjur malu, aku bertaya lagi, “kalau begitu, mengapa kamu berlari ke arahku ?”
Ungakapan diatas merupakan model buku harian yang berdasarkan pada
a. Pengalaman b. perenungan c. pemikiran d. perkiraan
3. Karangan yang berisi pengalaman pribadi adalah….
a. Museum itu terletak di pinggir jalan layang sidoarjo, dan diberi nama museum Empu Tantular. Sebelumnya museum ini berada di Kota Surabaya, di karenakan letaknya kurang strategis maka dipindahkan di daerah Sidoarjo yang masih mempunyai wilayah yang luas.
b. Meraih prestasi sebenarnya dapat dilakukan siapa saja asalkan mau berusaha dan giat untuk belajar. Sudah barang tentu hal ini memerlukan usaha yang cukup keras.
c. waktu itu, aku masih duduk di bangku SD kelas 5. peristiwa itu kurasa sangat memalukan,karena terpingkal-pingkal melihat polah Adi yang lucu, aku jadi ngompol di celana.
d. Sidoarjo di waktu malam terlihat gelap sebagiannya, dikarenakan adanya pemadaman bergilir dari PLN. Hal ini dilakukan untuk menjaga pasokan listrik yang kurang dari daerah
Bali.

3. Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca

Untuk dapat menceritakan kembali isi cerita yang kamu baca, kamu harus dapat menangkap unsure intrinsik cerita tersebut.

Tema : Gagasan atau ide yang mendasari cerita. Tema ada yang yang dinyatakan tersurat
/eksplisit dalam cerita, ada juga yang tersirat/implisit.
Latar/setting : Penggambaran tempat, waktu dan situasi yang menjadi ruang bagi tokoh-tokoh
untuk hidup mengalami berbagai peristiwa
Perwatakan : Cara pengarang menggambarkan perwatakan tokoh/pelaku. Watak seseorang tokoh
dapat diketahu pembaca dengan cara menafsirkan ucapan, pikiran, perbuatan,
mimik, bentuk tubuh.
Amanat : Pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui cerita.


Pilihlah atau jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Aku terdiam di kamar agak jauh dari ruang makan. Baru jam enam lewat sedikit, telepon letaknya
dekat kamarku berdering-dering membangunkanku. Bibi yang menerima mengetuk pintu
kamarku, memberitahukan bahwa telepon itu untukku.
Latar, waktu dan tempat dalam cerpen diatas adalah….
a. fajar, di kamar b. pagi, di kamar c. malam, di kamar d. sore, di kamar

2. “ Hanya ini yang bisa kamu lakukan ? Bukankah tiap hari kamu belajar, seharusnya kamu
lebih baik lagi dari anak yang lainnya “ tegur ihsi.
“ Iya bener Giel, seharusnya perbuatan itu tidak kamu lakukan, selalu mengolok-olok teman
kita dari satu ke yang lainnya” sahut Faris. Sambil sibuk menata bukunya ketika pelajaran usai
“ Ah kasihan kalau kamu hanya seperti itu ngapaian jauh-jauh belajar kesini, ingat hanya
dosa yang kita dapatkan . Astagfirullah hal azdhim.” Ucap Ucup.

Amanat yang tersirat dalam kutipan cerita di atas adalah….
a. Jagalah hati kita selalu
b. Jagalah lisan kita dari menghina orang lain
c. Belajarlah denagn tekun karena kamu sudah jauh-jauh ke sekolah
d. Yang dilakukan kurang maksimal

3. “Hemm……..Kamu akan aku sandera !” ucap perampok
“ Jangan tuan saya hanya masyarakat kecil yang tak punya apa-apa “ kata kasir Bank
“ tidak bisa yang aku pikir hanya uang dan uang dengan menahanmu aku akan dapat banyak
uang “. Ha ha ha ha ha . ucap perampok lagi

Perwatakan yang tersirat dalam kutipan cerita di atas adalah
a. lucu b. jahat c. sabar d. pendiam

2. Menceritakan pengalaman paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif

“ Pengalaman adalah guru yang terbaik “

Bagaimanakah langkah yang kamu lakukan agar para pendengarmu bisa tertarik akan ceritamu ….....????
coba ikutilah langkah berikut ini :
1. Pilihlah pengalaman yang menarik
2. Catatlah pokok-pokok pengalaman yang akan kamu ceritakan ! Hal ini dimaksudkan agar kamu tidak lupa pada saat menceritakan pengalaman
3. Sampaikan cerita dengan menarik dan dengan ekspresi yang tepat
4. Gunakanlah kalimat efektif dan mudah di pahami pada saat kamu bercerita

KALIMAT EFEKTIF DAN TIDAK EFEKTIF
Kalimat tidak efektif
a. Para siswa-siswi sekalian
b. Perkenankan saya menceritakan pengalaman saya yang menarik ini. Hal ini agar supaya kita belajar dari amanat yang ada di dalamnya.

Kalimat Efektif
a. Para siswa sekalian
b. Perkenankan saya menceritakan pengalaman yang menarik ini agar kita belajar dari amanat didalamnya.

Pilihlah atau jawablah pertanyaan di bawah ini !
Bacalah cerita pengalaman berikut !
(1) Suatu sore aku pulang dari masjid. (2) Aku tidak langsung pulang kerumah, tetapi melainkan mampir dahulu dirumah teman. (3) Karena asyik bermain, tanpa terasa hari sudah mulai gelap. (4) dengan sedikit rasa was-was aku berjalan pulang melewati pematang sawah yang sangat gelap. (5) tak kulihat seorang pun sewaktu aku berjalan. (4) rasa itu semakin mencekam ketika aku melewati depan rumah yang tidak berpenghuni.
1. Ekspresi yang mendukung jika kita menceritakan pengalaman tersebut adalah ….
a. gembira b. terharu c. ketakutan d. kecewa
2. Kalimat tidak efektif dalam cerita pengalaman diatas adalah....
a. Kalimat (1) b. Kalimat (2) c. Kalimat (3) d. Kalimat (4)
3. Buatlah sebuah kalimat dengan menggunakan kata marah !
…............................................................................................................................................................
4. Ah biarlah kalau seseorang itu menyakitiku, saya yakin bahwa anak itu akan menerima balasannya …..
Ekspresi yang mendukung jika kita menceritakan pengalaman tersebut adalah ….
a. gembira b. terharu c. ketakutan d. kecewa
5. Tinggi rendahnya ketika kita sedang bercerita dinamakan…
a. mimik b. level c. ekspresi d. intonasi